Untuk Ananda Mana Lebih Baik, Buah Atau Jus?

بسم الله الرحمن الرحيم

Assalamu'alaikum...

Untuk Ananda Mana Lebih Baik, Buah Atau Jus?

Pada postingan terdahulu saya telah menguraikan tentang pentingnya asupan buah dan sayur yang cukup untuk memenuhi kebutuhan harian gizi seimbang. Karena Indonesia masuk dalam 17 negara yang memiliki masalah gizi pada balita,
maka memang seharusnya dilakukan pemantauan yang terukur untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat. Ini penting mengingat bayi dan balita adalah harapan bangsa di masa depan. Jika generasi kurang sehat bagaimana mereka akan membangun bangsa dan negara dengan lebih baik?

Baca juga Pilih Jus Atau Buah?

Nah, pada postingan kali ini saya ingin mengulas tentang mana yang lebih baik untuk ananda, buah atau jus, sebagai bagian dari mencukupi kebutuhan gizi dengan konsumsi buah setiap hari. Mengingat demikian besar manfaat buah, sebaiknya kenalkan buah sejak dini kepada anak. Memang cara paling mudah dan alami untuk mencukupi kebutuhan gizi ananda adalah dengan mengonsumsi buah-buahan. Untuk balita dan anak usia sekolah dianjurkan mengonsumsi buah-buahan sejumlah 300-400 gram per orang per hari. Jika kebutuhan itu tidak terpenuhi maka beberapa risiko bisa terjadi pada anak.

Masih banyak orangtua yang tidak begitu memperhatikan asupan buah-buahan untuk buah hatinya setiap hari. Padahal, kebutuhan si kecil akan buah dan sayur tak boleh dianggap sepele. Kekurangan serat dan vitamin dari buah bisa berakibat fatal pada kesehatan tubuhnya. Diantaranya sulit buang air besar atau konstipasi, obesitas, penyakit kulit, penyakit jantung dan beberapa masalah pencernaan lain.

Mengapa konsumsi buah-buahan penting? Sebab terdapat ragam kandungan vitamin dan mineral di dalam buah-buahan, seperti vitamin A, C, E, zinc, kalsium, kalium, asam folat, magnesium, serat, anti oksidan, cairan dan banyak lagi yang sangat bermanfaat untuk kesehatan dan mendukung tumbuh kembang ananda.

Sebaiknya berapa kali dalam seminggu ananda mengonsumsi buah? Setiap hari. Sekurangnya lima porsi perhari dibutuhkan untuk memenuhi asupan gizi mereka. Sebab buah-buahan merupakan sumber ideal vitamin, mineral dan serat yang dibutuhkan tubuh setiap hari. Mengonsumsi buah dapat mengendalikan metabolisme untuk menghasilkan energi dan meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu, vitamin dan mineral juga memiliki fungsi khusus, yaitu untuk memelihara kesehatan mata, menjaga tulang dan kulit tetap kuat, serta sebagai antioksidan.

Secara sederhana dapat dikonsumsi dengan tiga cara, yaitu: dalam bentuk potongan buah segar, dijus dan diblender. Perolehan jus didapat dengan menggunakan juicer, yang mana kandungan serat paling sedikit didapat bahkan hampir tidak ada. Berbeda dengan jus yang diblender masih terdapat serat meski tidak sebanyak buah utuh. Menurut dr. Samuel Oetoro, MS, SpGK, seorang ahli gizi, dari ketiga cara tersebut, mengonsumsi buah utuh adalah cara yang paling baik.
“Makan buah langsung tanpa dijus atau diblender akan merangsang enzim di rongga mulut untuk pencernaan,” kata Samuel.

Dengan mengonsumsi potongan buah segar, anak mendapatkan keuntungan, baik nutrisi maupun seratnya. Hanya saja tak dapat dipungkiri, setiap orang tua pasti mengalami, terkadang anak malas atau kurang suka mengonsumsi buah utuh. Sebagai solusi, ibu biasanya akan memberikannya dalam bentuk yang lebih praktis, yaitu jus. Hanya saja, menurut Samuel, walaupun kaya gizi, cara ini menghilangkan serat pada buah.

“Kandungan gula pada buah pun jadi lebih mudah diserap tubuh. Akibatnya, kadar gula darah jadi lebih cepat naik,” ucapnya. Sedangkan bila anak memakan buah utuh atau yang di-blender, kadar gula darah dalam tubuh naik secara perlahan-lahan. Dengan di-blender, serat masih didapat, walaupun tetap tidak lebih baik dari pada memakan buah asli.

Saat proses pembuatan jus, serat menjadi komponen yang hilang. Padahal, begitu banyak literatur kesehatan yang menjelaskan manfaat serat bagi kesehatan, di antaranya mencegah konstipasi dan melancarkan buang air besar, sebab serat buah akan menyapu dinding-dinding usus dan membuatnya bersih.

Adapun manfaat mengonsumsi buah utuh bagi anak antara lain: menjaga gula darah stabil, membuat anak merasa lebih kenyang, sehingga mencegah mereka makan berlebihan, mengajarkan pada anak berbagai tekstur, warna, dan rasa yang berbeda, mengasah kemampuan mengupas dan mengunyah, mengurangi risiko penyakit seperti diabetes, jantung, obesitas.


Jika Jus Jadi Pilihan

Sebaiknya ajarkan ananda untuk mengonsumsi buah dalam bentuk asli potongan segar atau diblender. Boleh saja memberikan jus sebagai alternatif, apalagi jika anak menolak makan potongan buah. Namun pilih jus alami, bukan jus kemasan yang dijual di supermarket. Sebaiknya berikan potongan buah dan jus secara selang seling pada anak.

Kenalkan ananda segala jenis buah dan berkreasi dengan mencampur beberapa jenis buah sekaligus atau dapat pula mengombinasikannya dengan sayur-sayuran yang mungkin sulit dimakan oleh ananda jika dalam bentuk masakan.

Para pakar dari Mayo Clinic, AS, menyarankan para orang tua untuk memberikan jus buah murni alias 100% fruit juice. Lakukan hal-hal berikut ini agar manfaat buah tidak hilang saat mengolah buah menjadi jus yang nikmat:

1. Pilih buah yang utuh dan matang
Hal ini penting demi menjamin kandungan gizinya masih sempurna dan utuh. Sebab, vitamin A dan C sangat rentan terhadap cahaya, panas dan oksigen. Selain itu, buah yang mengkal atau terlalu matang juga kurang baik karena kandungan gizinya sudah berkurang.

2. Cuci dahulu
Mencuci buah sebelum mengonsumsi atau mengolahnya sangat penting untuk membuang kotoran sekaligus menghilangkan sisa pestisida yang mungkin menempel pada buah. Mencuci buah bisa dilakukan dengan air mengalir atau dengan metode lemon juice bath (merendam buah di dalam air yang telah dicampur dengan garam dan buah lemon).

3. Pilih campuran yang sehat
Terkadang mengonsumsi jus buah tanpa dicampur apapun dirasa kurang nikmat. Oleh karenanya jika ingin menambahkan pemanis, sebaiknya gunakan madu. Hindari menambah gula, sirup apalagi pemanis buatan.


Bagaimana bila ananda menyukai jus kemasan?

Minum jus dalam kemasan boleh saja, namun sebelum membeli, perhatikan beberapa hal ini:

1. Baca label dengan cermat.
2. Pilih yang berlabel 100% fruit juice seperti 100% orange juice atau 100% apple juice.
3. Hindari yang berlabel drink, punch, cocktail, beverage atau ade. Semuanya tergolong junk fruit beverage yang berisi “sampah” alias kadar jus buahnya kurang dari 10% dan sisanya adalah air, gula, serta zat aditif.
4. Baca dan perhatikan kandungan nutrisi (ingredients) yang tertera pada kemasan. Kebanyakan jus kemasan mengandung gula tinggi yang kurang baik bagi kesehatan.
5. Pilih yang kemasannya kedap cahaya dan steril.
6. Periksa apakah ada tulisan ‘Pasteurized’ yang artinya jus tersebut disterilkan dengan cara pasteurisasi, sehingga kandungan zat gizi di dalamnya tidak rusak.

Baca juga: Manfaat Buah dan Sayur Sesuai Warna

Meskipun demikian tetap saja sebaiknya orangtua mengusahakan agar ananda tidak terlalu sering mengonsumsi jus kemasan. Sebab bagaimanapun yang alami jauh lebih baik dan menyehatkan.


Semoga artikel ini bermanfaat.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

#ODOP #bloggermuslimahindonesia #day27

Source: dari berbagai sumber
Images: pixabay.com