Thursday, June 8, 2017

9 Teknik Dasar Memanah Untuk Pemula

Aah.. tangan gatal.. pengen banget latihan panahan. Tapi berhubung bulan Ramadhan grupnya libur duluπŸ˜…πŸ˜…
Ah yaπŸ˜ƒ daripada ngelamun mulu mending share ini ajah.
.
.
Sebelum Jadi Atlet Internasional, Kamu Wajib Kuasai Teknik Memanah Ini.

Kamu hobi memanah? Daripada cuma mainin game panahan di android, hayuuk latihan beneran. Ini 9 teknik dasarnya yang wajib kamu kuasai.





Kamu hobi memanah? Daripada cuma mainin game panahan di android, hayuuk latihan beneran.
"Aku udah pernah latihan panahan, tapi nggak pernah tepat sasaran.😧"
Hmm.. Mungkin kamu belum menerapkan teknik-tekniknya dengan benar. Kalau gitu coba deh kamu pelajari dulu 9 teknik dasar olahraga panahan di bawah ini. Lalu sering-seringlah berlatih dan lihat hasilnya.😊

Kamu tau kan kalo olahraga panahan sedang ngetrend? Semakin kesini semakin banyak lho sekolah-sekolah yang menjadikan olahraga panahan sebagai kegiatan ekstra kurikuler. Sebagian orang juga menjadikan olahraga ini sebagai kegiatan hiburan yang mengasyikkan.
Kalau kamu juga menyukai olahraga ini dan bercita-cita menjadi atlet yang aktif mengikuti perlombaan baik nasional maupun internasional, penting untuk mempelajari dan menguasai teknik-teknik dasarnya agar kemampuan memanahmu semakin berkembang. Juga tentunya akan membuat karirmu sebagai atlet akan semakin menanjak.
Inilah beberapa teknik dasar dalam olahraga panahan :

1. Sikap Berdiri (Stand/Stance)

Hal pertama yang harus kamu lakukan ketika mulai berlatih panahan adalah mengatur sikap berdiri dan menempatkan posisi kaki dengan cara yang benar.
Adapun sikap berdiri yang baik ditandai oleh: titik berat badan ditumpu oleh kedua kaki/tungkai secara seimbang, sedangkan tubuh berdiri tegak, tidak condong ke depan atau ke belakang, ke samping kanan ataupun ke samping kiri.
Ada 4 macam sikap/posisi kaki dalam panahan, yaitu:
1) Posisi Berdiri Sejajar (Square Stance)
Posisi kaki terbuka selebar bahu dan sejajar dengan garis tembak. Jika kamu baru berlatih disarankan menggunakan cara ini selama satu atau dua tahun, selanjutnya baru beralih ke posisi terbuka (open stance). Cara berdiri sejajar ini mudah dilakukan untuk membuat garis lurus dengan target/ sasaran. Namun perlu diingat, pada waktu menarik busur dan holding usahakan agar badanmu tidak bergerak apalagi berubah posisi.
2) Posisi Terbuka (Open Stance)
Pada posisi ini kaki membentuk sudut 45 derajat dengan garis tembak. Keuntungan dari posisi ini adalah pada saat menarik tali busur posisi badanmu akan lebih stabil. Leher atau kepala akan lebih relaks dan pandangan mata tentu lebih mudah untuk fokus ke depan. Cara berdiri seperti ini dianjurkan jika kamu sudah berlatih selama 1 sampai 2 tahun, atau dengan kata lain kamu sudah berada di level pemanah lanjutan, karena pada tarikan penuh akan banyak space room pada bahu.
3) Posisi Tertutup (Close Stance)
Posisi berdiri secara tertutup maksudnya adalah tubuh pemanah membelakangi sasaran. Sayangnya posisi ini sulit karena membuat leher dan tubuhmu jadi tidak rileks. Close stand ini sering tidak digunakan baik oleh pemanah pemula ataupun pemanah lanjutan.
4) Posisi Menyamping (Oblique Stance)
Pada posisi ini kamu berdiri dengan kedua kaki menyerong/ silang dari garis tembak. Kelebihan posisi ini yaitu pada saat menarik busur, posisi badan akan cukup stabil dan kepala rileks. Teknik ini biasanya digunakan oleh pemanah lanjutan. Sedangkan pemanah pemula tidak disarankan menggunakan cara ini karena biasanya masih sulit dalam membuat garis lurus dengan sasaran/target.

2. Memasang Ekor Anak Panah (Nocking Arrow)

Langkah kedua yaitu menempatkan atau memasukkan ekor anak panah ke tempat anak panah (nocking point) pada tali busur/bow string dan menempatkan gandar (shaft) pada sandaran anak panah (arrow rest). Kamu perlu memperhatikan apakah anak panah yang dipasang sudah lurus tersandar di busur ataukah belum. Sebab memasang ekor panah bisa menjadi fatal apabila salah penempatan baik terlalu atas ataupun terlalu di bawah. Akibat pemasangan yang salah anak panah kemungkinan besar jatuh sebelum sampai target atau meleset jauh dari target.
Setelah memastikan anak panah telah terpasang dengan tepat dan sempurna sekarang tempatkan jari-jari penarik pada tali/string.
Adapun jari yang digunakan untuk menarik tali busur /bow string  yaitu jari telunjuk, jari tengah dan jari manis. Tempatkan jari telunjuk di atas ekor anak panah, jari tengah dan jari manis berada di bawah ekor anak panah. Jarak antara jari telunjuk dan jari tengah kurang lebih satu sentimeter.

3. Mengangkat Lengan Busur (Extending)

Langkah selanjutnya yaitu mengangkat lengan busur setinggi bahu dan tangan penarik tali bersiap untuk menarik tali.
Yang harus kamu perhatikan pada saat mengangkat lengan busur yaitu lengan penahan busur harus rileks dan tidak kaku.
Bagaimana posisi tangan penggenggam busur yang tepat?
Kamu tidak perlu memegang busur dengan genggaman erat nan kuat. Yang diperlukan hanyalah menekankan telapak tangan antara ibu jari dan jari telunjuk ke busur dan menahannya. Ini cukup untuk membuat lenganmu rileks dan tidak kaku sehingga mengurangi goyangan ketika menahan busur.

4. Menarik Tali Busur (Drawing)

Selanjutnya gerakan menarik tali busur (drawing) sampai menyentuh dagu, bibir dan hidung.
 Ada tiga fase gerakan menarik tali busur, yaitu:
a) pre-draw, atau gerakan tarikan awal. Pada saat ini sendi bahu, sendi siku dan sendi pergelangan tangan telah dikunci.
b) primary draw, atau tarikan utama adalah gerakan tarikan dari posisi pre-draw sampai tali menyentuh dan sedikit menekan bagian depan dagu, bibir dan hidung.
c) secondary draw, atau tarikan kedua adalah gerakan menahan tarikan utama/primary draw pada posisi penjangkaran (anchoring) hingga melepas tali (release).
Perlu diperhatikan pada waktu kamu menarik tali busur agar jangan menggunakan kekuatan tangan dan jari saja akan tetapi gunakan otot-otot belakang bahu dan lenganmu. Hal ini agar kekuatan tarikan yang dihasilkan maksimal dan mengurangi cedera pada jarimu.
Hal penting lainnya yang harus kamu hindari yaitu gerakan kepala mendekati tali busur. Ini biasanya terjadi pada pemanah pemula tanpa mereka sadari, yang mengakibatkan tubuh condong ke depan. Posisi yang benar yaitu tali busurlah yang mendekati dagu atau kepala, bukan sebaliknya.

5. Menjangkarkan Lengan Penarik (Anchoring)

Teknik selanjutnya yaitu menjangkarkan tangan penarik tali pada bagian dagu. Terdapat dua jenis penjangkaran, yaitu;
a) Penjangkaran di tengah atau biasa juga disebut penjangkaran rendah, yaitu tali menyentuh pada bagian tengah dagu, bibir dan hidung. Jari/ tangan penarik menempel di bawah dagu sepanjang tulang rahang. Pemanah biasanya mengerutkan bibir dan mencium tali.
b) Penjangkaran di samping atau penjangkaran tinggi, yaitu tali menyentuh pada bagian samping dagu, bibir dan hidung. Adapun tangan menempel di samping dagu dengan ujung jari telunjuk di sudut mulut. Pemanah pemula biasanya menggunakan cara penjangkaran ini.
Nah, pada waktu anchoring ini kamu harus mengontrol  pernafasan dengan baik, agar perasaanmu rileks dan kamu  tetap konsentrasi fokus menatap sasaran/target.

6. Menahan Sikap Panahan (Tighten/Holding)

Menahan sikap memanah yaitu suatu keadaan menahan sikap memanah beberapa saat, setelah penjangkaran dan sebelum anak panah dilepaskan. Pada saat ini otot-otot lengan penahan busur dan lengan penarik tali harus bertahan dan terus berkontraksi agar sikap panahan tidak berubah. Bersamaan dengan itu kamu harus melakukan pembidikan agar holding ini tidak terlalu lama.

7. Membidik Sasaran (Aiming)

Membidik adalah suatu gerakan mengarahkan  titik alat pembidik (visir) pada tengah sasaran/ target.  Pada posisi ini, kamu harus tetap mempertahankan posisi badan agar tidak berubah.
Pada saat memegang grip kamu juga harus melakukannya serileks mungkin agar lebih mudah fokusnya. Biasanya bagi seorang pemanah pemula tehnik membidik sering berubah-ubah, hal ini disebabkan karena waktu membidik kadang terlalu cepat atau  kadang terlalu lama. Untuk menghindari hal itu sebaiknya kamu menentukan seberapa lama waktu yang kamu perlukan untuk membidik sehingga hasil bidikan bisa konsisten di sasaran.
Menurut hasil pengamatan di kejuaraan Nasional, rata-rata atlet pemanah memerlukan waktu sekitar 4 detik dalam membidik. Pengaturan alat pembidik (visir) perlu disesuaikan pada jarak, dan saat cuaca dingin, panas, dan angin, agar memperoleh target sesuai dengan yang diinginkan.

8. Melepas Panah (release)

Teknik berikutnya adalah release atau melepas panah. Dalam hal ini melepas tali busur yang terkait di jari-jarimu dengan cara merilekskan jari-jari penarik tali.
Terdapat dua cara release/melepaskan anak panah, yaitu;
a) dead release, yaitu setelah tali dilepaskan, tangan penarik tali tetap menempel pada dagu seperti sebelum tali busur itu lepas.
b) active release, yaitu setelah tali lepas tangan penarik tali bergerak ke belakang menelusuri dagu dan leher.
Kamu perlu melakukan pelepasan anak panah dengan cara yang tepat untuk memberikan kekuatan penuh dari tali terhadap anak panah. Hal ini juga untuk mencegah tali busur bergetar, yang biasanya akan menyebabkan panah berputar dan meleset dari target sasaran.
Pada waktu release tekanan di lengan kiri dan kanan jangan sampai bertambah atau berkurang pada salah satu bagian. Selain itu, jari-jari penarik tali juga harus rileks, agar mendapatkan release yang halus. Jika kamu release nya halus, maka arah terbang anak panah menjadi mulus dan tepat sasaran.
Kesalahan sedikit apapun pada saat melepaskan anak panah akan mengakibatkan anak panah meleset dari sasaran.

9. Menahan Sikap Panahan (After Hold)

Langkah terakhir yaitu  menahan sikap panahan atau oleh sebagian orang disebut gerak lanjut (follow through). Maksud dari tindakan ini adalah agar memudahkan pengontrolan gerak memanah yang dilakukan.  Jadi, selama beberapa detik kamu harus menahan posisimu seperti ketika kamu release dan tetap konsentrasi ke sasaran bukan ke arah terbangnya anak panah. Tangan yang memegang busur diusahakan tetap diam terentang lurus seperti semula sampai anak panah menancap di target.

Nah itulah beberapa teknik dasar dalam memanah. Mungkin awalnya susah tapi dengan semangat dan kesungguhan suatu saat mungkin kamu akan menjadi atlit yang mengharumkan bangsa dan negara di kancah internasional..tsaah..
Selain itu  kamu juga  perlu latihan lebih sering. Usahakan berlatih setiap hari meskipun sebentar atau paling sedikit 2x sepekan kamu berlatih agar otot dan anggota tubuhmu tidak "lupa" terhadap teknik yang sudah kamu praktekkan.

.
.
Tulisan ini pernah ku aplot ke IDN Times, tunggu punya tunggu hingga sebulan dua bulan kemudian gak juga diterbitkan. Hadeuuh jadi males nulis lagiπŸ˜…πŸ˜…

3 comments: